Karya : Sasa Farhatu Dini Pelangi di Kota Hujan Aku membelah jalanan dibawah langit merah. Hembusan angin sesekali menerpa jambul kecilku. Beruntung, motor tua warisan bapak pengertian pagi ini. Sejuknya udara di sekitar Gunung Putri membuatku semakin betah berlama-lama di kota ini. Aku memang tunarungu. Aku juga mengalami masalah untuk melafalkan kata-kata. Aku sedikit sulit berbicara. Tapi dengan segala keterbatasanku, aku mampu membuktikan bahwa mahluk seperti ini pun masih mampu bertahan hidup di kerasnya kehidupan bangsa-bangsa kapitalis. Aku menjadi seorang seniman sejak 5 tahun lalu. Aku cinta melukis. Entah darimana bakatku ini muncul, yang jelas bapak dan ibuku sama sekali bukan orang seni. Rahid adalah orang yang tak bisa hanya kusebut sebagai sahabat, tapi ia layaknya bagian dari hidupku. Ia seperti saudaraku, dan kakakku. Ia yang membantu...
Postingan
Menampilkan postingan dari Agustus, 2014